Kamis, 14 Mei 2015

Sejarah Nama Indonesia

     Kita dah tahu dan yakin kan kalo kita orang Indonesia.! Tapi emang yakin kalo kita tahu apa arti nama Indonesia itu dan bagaimana sejarahnya...? Nah, kali ini ane mau share sekilas tentang Sejarah, Asal-Usul dan yang paling penting adalah siapa penemu nama INDONESIA...
    Langsung saja, Indonesia awalnya bernama Nusantara, sebelum nusantara Indonesia dikenal denan banyak nama seperti,Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa), Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales), Kepulauan Melayu(Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais) Nederlandsch-Indie, To-Indo, "Insulinde", dsb. Namun, setelah itu, tepatnya pada tahun 1847, di Singapura terbitlah sebuah jurnal berjudul Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan ( 1819 – 1869 ), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Ingris, George Samuel Windsor Earl ( 1813 – 1865 ), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA. Tepatnya pada 1850 terbit JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama:Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:
… the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians“.

 
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:
Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago“.
Ketika mengusulkan nama “Indonesia” agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.


  Begitulah sekilas tentang sejarah nama Indonesia tercinta ini, bukanlah Soekarno yang menemukannya ternyata, orang luarlah yang pertama kali menemukan nama bangsa kita ini, meskipun sebagian orang tahu bahwasanya penyebut nama indonesia pertama kali adalah..... Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara

LAMBANG, BENDERA, DAN PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM NUSANTARA



     

1.       Kerajaan Aceh Darussalam

a.   Lambang dan Bendera

Lambang Kerajaan Aceh
Bendera Kerajaan Aceh











  b. Peninggalan
 
Masjid Agung Baiturrahman Banda Aceh

Benteng Indrapatra

Dorad Donya

Koin Emas Zaman Kerajaan Aceh

Meriam Kuningan Zaman Kesultanan Aceh

Makam Sultan Iskandar Muda

       















2. Kerajaan Demak

               a.   Peninggalan
Masjid Agung Demak

Pintu Bledeg

Piring Campa

Saka Tatal

   


1. Piring Campa
Merupakan peninggalan Kerajaan Demak yang diberikan oleh Ibu Raden Patah, yaitu Putri Campa.

2. Pintu Bledeg
Biasa juga disebut Pintu Petir. Merupakan buatan Ki Ageng Selo. Di pintu ini terdapat tulisan “Condro Sengkolo”, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H. 

3. Saka Tatal
Merupakan saka ( tiang ) Utama Masjid Demak di buat oleh Wali Songo.

4. Masjid Aguung Demak
Merupakan peninggalan Kerajaan Demak yang paling popular. Masjid ini didirikan oleh Wali Songo


3. Kerajaan Ternate Tidore
           a.   Lambang dan Bendera


Lambang Kesultanan Ternate
Lambang Kesultanan Tidore


 


Bendera Kerajaan Ternate dan Tidore
     
      b.   Peninggalan-peninggalan


Keraton Kesultanan Ternate
Benteng Ternate





Keraton Kesultanan Tidore



Benteng Portugis Zaman Tidore











4. Kerajaan Mataram Islam
           a.   Lambang dan Bendera
Bendera Kasunanan Surakarta
Bendera Kasunanan Mangkunegaran


Bendera Kerajaan Yogykarta

Logo Kasunanan Yogyakarta

Logo Kerajaan Mangkubumen

Logo Kerajaan Paku Alam

Logo Kasultanan Yogyakarta

 b.   Peninggalan-Peninggalan
 1. Segara Wana dan Syuh Brata
Adalah meriam- meriam yang sangat indah yang diberikan oleh J.P. Coen (pihak Belanda) atas perjanjiannya dengan Sultan Agung. Sekarang meriam itu diletakkan di depan keraton Surakarta dan merupakan meriam yang paling indah di nusantara

2.Masjid Jami Pakuncen Masjid Jami Pekuncen yang berdiri di Tegal Arum, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, merupakan salah bangunan peninggalan Islam yang dibuat Sunan Amangkurat I sebagai salah satu tempat penting untuk penyebaran Islam kala itu.

3.Masjid Makam Kota Gede Sebagai kerajaan Islam, Mataram memiliki banyak peninggalan masjid kuno, inilah masjid di komplek makam Kotagede yang bangunannya bercorak Jawa.

5. KerajaanBanten dan Cirebon
       a.   Lambang dan Bendera
Bendera Kerajaan Cirebon

Bendera Kerajaan Banten










Lambang Kerajaan Cirebon
 b.   Peninggalan-Peninggalan

Istana Kaibon
Keraton Surosowan
Meriam Ki Amuk





Benteng Spelwijk
Keraton Kacirebonan


Kereta Paksi Naga

Kereta Singa Barong


Keraton Kanoman
Masjid Agung Cipta Rasa

Pedati Gede Pekalangan

Masjid Agung Banten

Tari Topeng

Mahkota Banten

Gapura Istana Kaibon















    Ok, dah banyak kan...? cukup buat referensi dong... Kalo gitu sekian dari saya,, segala kesalahan harap dimaafkan

Sumber:
- wikipedia.org
- catatan teman & sendiri